Penerjunan Mahasiswa PLP di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta

Pada hari Selasa, 11 September 2025 pukul 08.30 WIB, mahasiswa Pengenalan Lapangan Pendidikan (PLP) dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta resmi memulai kegiatan praktik di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Acara penerjunan ini turut dihadiri oleh dosen pembimbing lapangan, Bapak Dr. Mohamad Agung Rokhimawan, M.Pd., serta beberapa guru perwakilan sekolah. Program PLP menjadi bagian penting dari kurikulum yang dirancang untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat merasakan langsung pengalaman belajar-mengajar di sekolah. Pihak SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta berharap para mahasiswa PLP UIN Sunan Kalijaga mampu menghadirkan ide-ide baru yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

Usai acara penyambutan yang hangat, kegiatan dilanjutkan dengan tahap orientasi dan observasi. Mahasiswa diperkenalkan pada lingkungan sekolah, fasilitas yang tersedia, serta guru pamong yang akan menjadi pendamping. Pada tahap awal ini, fokus utama diarahkan pada pengamatan langsung proses belajar mengajar oleh guru-guru senior. Diskusi juga dilakukan untuk memahami kurikulum, metode pengajaran, serta tantangan yang dihadapi di kelas. Observasi tidak hanya terbatas pada proses pembelajaran, melainkan juga mencakup pemahaman terhadap manajemen kelas dan interaksi antara guru, siswa, serta tenaga kependidikan. Selain mahasiswa dari UIN Sunan Kalijaga, turut serta pula mahasiswa UAD yang juga sedang melaksanakan praktik di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Kolaborasi ini membuka ruang diskusi bersama mengenai karakteristik peserta didik di sekolah tersebut.

Dengan dimulainya kegiatan PLP ini, mahasiswa memiliki harapan besar untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih komprehensif. Mereka berkomitmen untuk beradaptasi dengan budaya sekolah dan memberikan kontribusi positif selama masa praktik berlangsung. Selanjutnya, setelah melewati tahap observasi, mahasiswa akan mulai terlibat secara bertahap dalam penyusunan perangkat pembelajaran (RPP), pendampingan mengajar, hingga akhirnya melaksanakan kegiatan mengajar mandiri dengan bimbingan guru pamong. Diharapkan pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga yang mempersiapkan mereka menjadi pendidik profesional, inovatif, dan berdedikasi di masa mendatang. *[Febrianna Zalsabila]