(Opini) Peringatan Maulid Nabi Saw.: Momen Membangkitkan kembali Akhlak Qur'ani bagi Pelajar di Zaman Kiwari

Rukun Islam yang pertama, yakni Syahadat, menuntut bagi siapa yang mengucapkan sepenuh hati, memahami dan meresapi maknanya untuk menyaksikan bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah utusan-Nya. Pada penggalan syahadat pertama memiliki makna bahwa kita wajib beribadah hanya kepada Allah. Ada bentuk dan bagaimana cara beribadah itu diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw., antara lain dalam bentuk salat, puasa di bulan Ramadhan, zakat, dan haji. Dengan demikian Nabi Muhammad Saw. menjadi panutan kita dalam hal beribadah. Ini di satu sisi.

Di sisi lain, manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan sisi rohani dan jasmani. Kedua sisi itu saling berkaitan. Manusia dalam kehidupannya saling membutuhkan satu sama lain untuk memenuhi segala kebutuhannya. Ini menuntut manusia untuk berinteraksi satu sama lain.

Interaksi yang dilakukan oleh manusia tidak boleh keluar dari garis kemanusiaannya. Ia harus bersikap adil dan beradab. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk yang cenderung kepada kebaikan. Namun di dalam perjalanan hidupnya, oleh faktor-faktor tertentu, manusia menyimpang dari kecenderungan hakikinya itu. Dalam upaya mengembalikan manusia kepada jalan kebaikannya/positifnya dibutuhkan seorang yang sempurna lagi dapat ditiru tindak-tanduknya. Yakni manusia sempurna (insan kamil). Insan yang seperti inilah yang mengajarkan perilaku-perilaku yang mulia yang dinamakan akhlak. Dengan akhlak inilah manusia dapat kembali ke jalan positifnya.

Nabi Muhammad Saw adalah insan kamil itu. Insan yang membawa lentera petunjuk di tengah-tengah masyarakat dunia dalam kegelapan kezaliman dan kesesatan (jahiliyyah). Beliau lahir dari orang tua, dari nasab yang mulia, yang bersih dari perbuatan-perbuatan hina. Kelahirannya merupakan momen yang paling bersejarah.

Memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw. (Maulid Nabi) merupakan momen di mana kita mengingat akan kelahiran dan perjuangan beliau dalam menyampaikan wahyu Allah untuk semesta alam. Momen ini merupakan momen yang tepat bagi para generasi muda zaman ini, khususnya para pelajar, untuk mencontoh kegigihan beliau dalam berdakwah. Kegigihan inilah salah satu akhlak beliau.

Maka, bagi generasi muda saat ini hendaknya kita mencontoh beliau dari segala segi khususnya akhlak mulia beliau. Nabi Muhammad Saw. adalah panutan yang baik (uswatun hasanah). Akhlak beliau adalah Alquran.

Dalam momen Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad Saw. adalah beberapa makna yang perlu dicamkan:
1. Memperbaiki niat dalam menuntut ilmu. Kita perbaiki niat kita demi karena Allah, menggapai ridha Allah.
2. Berperilaku yang baik dalam berkegiatan menuntut ilmu. Menjaga sopan santun kepada guru dan kepada siapapun.
3. Memperbanyak baca Alquran serta mentadabburi maknanya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Membaca Sirah Nabawi, khususnya tentang akhlak-akhlak mulai Nabi Muhammad Saw., agar kita contoh dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Membanyak bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
6. Membanyak kegiatan positif dan menjauhi kemungkaran.

Demikian beberapa hal yang hendaknya dilakukan dalam maulid Nabi Muhammad Saw. tahun ini. Dari sinilah diharapakan kita terbiasa dengan hal-hal yang positif sehingga menjadi akhlak yang baik.

Penulis :Zuhaili Zulfa (21104010063)
Mahasiswa PAI Angkatan 2021
PLP SMA N 5 Yogyakarta

Kolom Terkait

Kolom Terpopuler