Mahasiswa Field Study S2 Dibekali Pengembangan RPS

Disampaikan pada kegiatan pembekalan mahasiswa sesi-3 dalam Uji Kompetensi Lapangan (Field Study) Program Pascasarjana S2 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada hari Jum’at tanggal 11 Maret 2022 pada pukul 14.00 – 16.00 WIB oleh Bapak Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I. dengan moderator Ibu Inggit Dyaning Wijayantim, M.Pd. melalui virtual dengan media zoom cloud meeting.

Beliau (Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I.) menuturkan RPS adalah perencanaan pembelajaran yang memberikan gambaran realistis dan logis mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan agar mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. RPS dapat menjadi bukti awal adanya Constructive Alignment dalam proses pembelajaran di program studi. Dasar acuan pengembangan RPS Kurikulum MBKM adalah (1) Permendikbud RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, (2) Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0, (3) pedoman pengembangan kurikulum UIN Sunan Kalijaga (mengacu KKNI, SNPT, integrasi-interkoneksi, dan kampus merdeka).

Menurut UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Program Sarjana (S1) merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah. Program Magister (S2) merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat sehingga mampu mengamalkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah. Program Doktor (S3) merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan program magister atau sederajat sehingga mampu menemukan, menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi kepada pengembangan, serta pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah.

Prinsip dalam pengembangan RPS yaitu “Berorientasi kepada mahasiswa, bukan kepada dosen atau mata kuliah; berorientasi pada hasil belajar, bukan kepada proses belajar; dapat didemontrasikan oleh mahasiswa pada akhir pembelajaran dan dapat diukur”.