(Esai) Dari Hati Sampai Ke Hati (Nilai dibalik Ketulusan Seorang Guru)
Terbentuknya karakter generasi bangsa yang unggul sangat erat kaitanya dengan peranan seorang guru. Dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan seorang guru yang terus berupaya mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral kepada murid-muridnya. Tidak hanya itu, luasnya cakrawala berpikir generasi muda merupakan suatu output dari peranan guru sebagai seorang mentor dan inspirator. Hal tersebut merupakan bentuk dedikasi besar seorang guru.
Islam merupakan agama yang memuliakan profesi guru. Hal ini dikarenakan bahwa sumber kebaikan dan kebahagiaan baik di dunia ataupun akhirat berasal dari ilmu. Dalam kitab Tahzibil al Kamal, jilid XVI halaman 20 yang dijelaskan oleh Ibnu Mubarak disebutkan bahwa setelah derajat kenabian, tidak ada derajat yang lebih tinggi daripada menebarkan ilmu. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa selain guru itu mulia, guru juga memiliki kedudukan yang tinggi.
Rasulullah Muhammad SAW merupakan sosok yang menjadi suri tauladan dalam segala aspek kehidupan. Beliau memberikan atensi besar terhadap pendidikan dan pengajaran. Buktinya, Beliau selalu bergabung dalam majelis-majelis ilmu di masa itu. Rasulullah Muhammad SAW mengemban tugas yang berat yakni mengajar dan mendidik ummatnya. Beliau mengajari ummatnya mengenai perkara dunia dan akhirat. Oleh karena itu, belajar dan mengajarkan suatu ilmu ke orang lain merupakan perwujudan aksi dorongan dan semangat belajar di dalam Islam.
Untuk menjadi tauladan bagi murid-muridnya, guru harus mampu mengontrol dirinya. Dengan mengontrol diri, guru akan mampu memposisikan dirinya menjadi orang tua, guru, sahabat, atau teman bagi murid-muridnya. Menjadi sosok tauladan bagi murid merupakan perkara yang tidak mudah. Guru diharuskan untuk bersabar dalam menghadapi situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Kesabaran yang dimiliki oleh guru tidak lain disebabkan guru yang sudah memahami setiap muridnya. Selain bersabar, guru hendaknya mendidik dengan penuh ketulusan dan kasih sayang.
Ketulusan tidak hanya dapat diwujudkan melalui perbuatan secara langsung, tetapi juga melalui tulisan. Contohnya seperti penulis novel populer yakni Habiburrohman el-shirazy. Ketulusan dapat dirasakan melalui setiap kata-kata yang ditulisnya. Kata-kata tersebut seolah memiliki power yang mampu menenangkan dan membangkitkan jiwa pembacanya. Jika tulisan merupakan bentuk ketulusan seseorang saja bisa dirasakan, apalagi jika ketulusan tersebut diwujudkan secara nyata oleh guru, yakni dengan memberikan perhatian dan kepedulian terhadap murid-muridnya.
Untuk menjadi idola bagi muridnya, merupakan previllege yang perlu diikhtiarkan setiap calon guru.
Sebuah maqolah dari Ziyad bin Abi Sufyan yang mengatakan bahwa
ما خرج من القلب وصل إلي القلب #ما خرج من اللسان كان حده الأذان
‘’ Maa Khoroja Minal-Qolb Washola Ilal-Qolb # Maa Khoroja Minal-Lisan Kaana Hadduhul-Adzan”, yang artinya jika sesuatu itu murni keluar dari hati, maka akan masuk dan mengenai hati orang. Namun jika ucapan hanya sekedar keluar dari lisan, maka tidak akan melampaui telinga orang. Maksud dari maqolah tersebut yaitu bahwa sesuatu yang keluar dari hati akan sampai ke dalam hati , akan tetapi sesuatu yang keluar dari lisan (hanya di bibir saja) maka akan sampai ke telinga saja (masuk telinga kanan keluar telinga kiri).
Ketulusan seorang guru dapat memberikan pengaruh positif bagi murid-muridnya. Pengaruh positif dari hal tersebut yakni terbentuknya chemistry yang kuat antara guru dan murid, terbentuknya penguatan pendidikan karakter, implementasi nilai-nilai moral yang ada secara maksimal, dan meningkatnya prestasi murid karena motivasi yang diberikan seorang guru.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa tidak ada musuh yang dapat ditaklukan oleh cinta, tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh kasih sayang, tidak ada musuh yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan, tidak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan, dan tidak ada batu keras yang tak dapat dihancurkan oleh kesabaran.
Penulis : Arrum Sumanding Zamani (Pendidikan Biologi)
PLP MAN 1 Sleman