Mahasiswa PLP-KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Mengikuti Pelatihan Guru Fun Learning Berbasis Lingkungan yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan di MTs Muhammadiyah Sanden
.jpg)
Pelatihan Guru Fun Learning Berbasis Lingkungan yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan di MTs Muhammadiyah Sanden
Bertepatan dengan 01 Oktober 2022 sebagai Hari Kesaktian Pancasila, MTs Muhammadiyah Sanden turut merayakan peringatan hari tersebut dengan mengadakan pelatihan guru fun learning berbasis lingkungan yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan.Ada dua Narasumber dalam Pelatihan tersebut, yakni dua dosen dari Universitas Ahmad Dahlan dengan dua sesi materi. Pemateri pertama oleh Ibu Dr. Ani Sumanti S.Pd., M.Pd.I. dengan tema “Pelatihan Guru Fun Learning Berbasis Lingkungan bagi Sekolah Muhammadiyah di Sanden”, kemudian pemateri yang kedua oleh Ibu Nur Fatimah, M.Hum. dengan tema “Pemanfaatan Canva dalam Pembelajaran Berbasis Lingkungan”.
Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, guru-guru serta mahasiswa PLP KKN UIN Sunan Kalijaga yang menyambut hangat kegiatan tersebut. Rangkaian acara di moderator oleh Ibu Faizah Annisa Hanum, S.Pd.I. selaku guru di MTs Muhammadiyah Sanden, lalu acara dibuka oleh Bapak Heni Johan, M.Pd. selaku Kepala Madrasah MTs Muhammadiyah Sanden. Acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB.
Pelatihan guru ini bertujuan sebagai upaya dalam peningkatan pengajaran guru dengan teknologi berupa fun learning berbasis lingkungan. Ibu Dr. Ani Sumanti S.Pd., M.Pd.I. menjelaskan: “Pengelolaan pembuangan sampah di Jerman dilakukan lebih baik dibuktikan dengan adanya mesin penukaran sampah menjadi uang. Siapa saja yang memasukkan sampah ke mesin tersebut akan digantikan dengan uang”. Pengelolaan sampah diluar sekolah bisa dilakukan dengan membuat bank sampah di halaman sekolah. Beliau juga menerangkan fun learning berupa wordwall kepada guru-guru selama pelatihan dalam materinya. Para guru sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut yang juga dibersamai oleh empat mahasiswi UAD selaku mentor/pemandu.
Setelah sesi Ibu Ani selesai, kemudian berikutnya dilanjutkan oleh Ibu Nur Fatimah yang menjabarkan materi tentang “Pemanfaatan Canva dalam Pembelajaran Berbasis Lingkungan". Setiap guru dan mahasiswa diajak untuk berpartisipasi dalam seluruh pelatihan, baik penggunaan canva maupun fun learning wordwall pada sesi sebelumnya. Ibu Nur Fatimah, M.Hum. mengatakan bahwa “Upaya kita dalam menjaga lingkungan dapat dilakukan dengan mengajarkan kepada siswa akan pentingnya pelestarian dan penjagaan ekosistem. Dengan belajar canva para guru-guru dapat menyampaikan informasi yang menarik terkait manfaat kebersihan, tata cara menjaga kebersihan sekolah, pentingnya membuang sampah sesuai dengan jenisnya misalnya, baik dalam bentuk poster, infografis, slide PowerPoint, dsb. Hal demikian merupakan upaya awal menuju “Gerakan Bantul Bersih Sampah 2025.”
Dengan pelatihan guru fun learning berbasis lingkungan diharapkan kedepannya dapat mengingatkan kita akan nilai-nilai Pancasila, dimulai dari sila yang pertama yakni ketuhanan. Mengakui kepemilikan Allah Subhanahu Wata’ala akan kepemilikan alam semesta, bentuk keyakinan dapat dilakukan dengan mensyukuri dan menjaga alam.
Sila yang kedua adalah penekanan pada kemanusiaan yang berkeadilan dan beradab. manusia tidak boleh seenaknya dalam melakukan apa saja yang merugikan banyak orang, misalnya menebang hutan secara liar yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab. Sila ketiga tentang persatuan, bentuk persatuan dapat diupayakan dengan cara mereboisasi hutan yang telah gundul agar dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua orang. Selain itu menentukan peringatan dan hukuman bagi orang-orang yang melakukan penebangan hutan secara liar.
Lalu pengimplementasian sikap bijaksana dalam musyawarah untuk menuju mufakat atas setiap permasalahan yang berkaitan dengan alam. Sejatinya alam berupa tanah, pepohonan dan kekayaan bumi secara tidak mutlak adalah milik manusia (bersama). Setiap masalah yang dirasakan adalah masalah bersama dan tentunya solusi yang diraih untuk kepentingan akan dirasakan bersama pula. Yang demikian akan menuju nilai sila yang keempat.
Yang terakhir adalah keadilan yang bersifat sosial. Masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan alam seperti penebangan hutan secara liar, laut penuh sampah, sumber air menurun dan punahnya hewan-hewan adalah hasil dari kendala dalam keadilan sosial. Keadilan dan kemakmuran alam dan segala isinya tergantung kepedulian dan kepekaan manusia akan pelestarian alam. Sebaliknya, apabila manusia tidak memperhatikan/mempedulikan lingkungan sekitarnya, maka alam tidak akan terjaga kelestariannya.* [Delvian Mardhaniansyah dan Mhd. Iqbal Hasibuan]